Terungkap Cara Kapoel Tel Aviv Merekrut Micic dan Lainnya. Pemilik Hapoel Tel Aviv, Ofer Yannay, baru-baru ini menggelar wawancara panjang dengan media Serbia Telesport, menguraikan visi ambisiusnya yaitu mengubah klub itu menjadi kekuatan mapan di panggung EuroLeague. Setelah membawa klub meraih gelar EuroCup musim lalu dan memastikan tiket ke EuroLeague, Yannay menyatakan bahwa mereka tidak hanya ingin sekadar tampil, tapi menang besar. Salah satu langkah berani awalnya adalah mendatangkan Vasilije Micic. BERITA LAINNYA
Alasan Micic Memilih Hapoel: Terungkap Cara Kapoel Tel Aviv Merekrut Micic dan Lainnya
Dalam proses negosiasi yang berlangsung sekitar 1,5 bulan, Yannay mengungkap bahwa Micic “tumbuh lelah” dengan rutinitas NBA dan tertarik pada struktur tim yang ditawarkan Hapoel Tel Aviv, termasuk pendekatan yang lebih personal dan penuh visi, bukan hanya tawaran uang semata.
Yannay menegaskan bahwa semua klub besar seperti Real Madrid, Olympiacos, dan Fenerbahçe menawarkan paket gaji yang sama dengan kontrak tiga tahun senilai sekitar €14 juta, akan tetapi penghubung utama bagi Micic adalah penawaran kepemilikan saham klub. Klub-klub lain tidak menawarkan itu. Bagi Micic, sebagai figur bisnis juga, tawaran saham itu memberi nilai tambah simbolik dan strategis yang unik di Eropa.
Momen yang Menentukan – Intuisi dan Mimpi
Kesepakatan ini sempat hampir gagal. Yannay mengaku sempat merasakan bahwa proses negosiasi tidak akan membuahkan hasil. Namun kemudian, kejadian dramatis terjadi, istri Micic bermimpi ia akan bermain untuk Hapoel Tel Aviv. Hal ini disampaikan kepada Yannay setelah pembicaraan terakhir, memperkuat keyakinan pihak klub bahwa hal tersebut sudah “ditakdirkan”.
Strategi Rekrutmen yang Meluas
Micic bukan satu-satunya target ambisius Yannay. Klub juga tengah memantau sejumlah pemain top Eropa dan NBA untuk memperkuat skuat. Di antara yang disebut adalah Jean Montero (Valencia), Guerschon Yabusele (Philadelphia), Chima Moneke (Baskonia), Mfiondu Kabengele (Venezia) dan Nikola Mirotić (Milan). Yannay menyatakan bahwa ia ingin membangun tim berkelas liga atas dalam waktu singkat, memadukan talenta muda dengan pengalaman liga utama.
Visi Jangka Panjang dan Infrastruktur: Terungkap Cara Kapoel Tel Aviv Merekrut Micic dan Lainnya
Yannay juga mengungkapkan rencana jangka panjangnya termasuk perombakan stadion menjadi berkapasitas 20.000 penonton untuk menjadikan Tel Aviv sebagai kandidat tuan rumah Final Four EuroLeague. Anggaran tim telah meningkat pesat pada musim 2024–25 lalu, anggarannya mencapai sekitar 70–80 juta shekel Israel (sekitar €16,8–19,2 juta). Konsepnya jelas, bukan sekadar membentuk tim, tetapi membangun brand dan infrastruktur klub yang berkelanjutan.
Micic sebagai Jantung Proyek Besar
Micic dipandang Yannay bukan hanya sebagai pemain elite, tetapi juga kendaraan branding dan simbol ambisi. Jika Micic bisa membawa Hapoel ke kejayaan di Euroliga, artinya klub itu sedang menjadi “pencipta sejarah”. Hannay menegaskan bahwa ada kesamaan pandangan dan inspirasi visi, bukan uang semata untuk menjadi penguat utama dalam merekrut Micic.
Micic sendiri mengakui minat Hapoel, menyebut bahwa Yannay memiliki ambisi besar untuk memenangkan EuroLeague dan sedang membangun tim yang bisa mewujudkannya. Pemain Serbia itu menyebut belum membuat keputusan resmi, tapi mengakui adanya hubungan yang kuat dan tawaran konkret dari pihak Tel Aviv.
Tantangan serta Momentum Besar: Terungkap Cara Kapoel Tel Aviv Merekrut Micic dan Lainnya
Seiring masuknya Micic dan nama-nama besar lainnya, Hapoel Tel Aviv memegang momentum historis. Klub berpeluang menghasilkan dampak besar di pentas Eropa dan mengguncang status quo. Namun tantangan tetap ada termasuk keamanan regional yang mengkhawatirkan bagi pemain asing, dan kompetisi ketat dari klub Eropa dengan riwayat panjang di EuroLeague.
