Kalahnya SDH Melawan Bukti Sion di DBL Jakarta Barat Hari Ini. Honda DBL with Kopi Good Day 2025 West Jakarta kembali menyajikan laga panas di GOR Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada 20 Agustus 2025. Salah satu pertandingan yang mencuri perhatian adalah kekalahan SMA Dian Harapan (SDH) melawan SMA Bukit Sion di babak final sektor putra. Bukit Sion, yang dikenal sebagai “Raja Jakarta Barat” dengan lima gelar sejak 2018, berhasil mempertahankan dominasi mereka atas SDH dalam laga yang penuh tensi. Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi SDH, yang berjuang keras untuk mengakhiri hegemoni Bukit Sion setelah menunjukkan performa menjanjikan di babak sebelumnya. Artikel ini akan mengupas skor pertandingan, faktor penyebab kekalahan SDH, dan pemain yang tampil menonjol dalam laga ini. BERITA LAINNYA
Berapa Score dari Pertandingan Ini: Kalahnya SDH Melawan Bukti Sion di DBL Jakarta Barat Hari Ini
Pertandingan final DBL West Jakarta 2025 antara SMA Dian Harapan (SDH) dan SMA Bukit Sion berakhir dengan skor 58-53 untuk kemenangan Bukit Sion. Laga ini berlangsung ketat sejak kuarter pertama, dengan Bukit Sion unggul tipis 14-12. SDH sempat memimpin di kuarter kedua dengan keunggulan 12 poin, namun Bukit Sion membalikkan keadaan di kuarter ketiga, memimpin 40-38. Di kuarter pamungkas, SDH berusaha mengejar, tetapi Bukit Sion menutup laga dengan margin lima poin, mengamankan gelar keenam mereka di DBL West Jakarta. Statistik menunjukkan Bukit Sion unggul dalam poin di paint (32-24) dan fast-break points (12-6), meski SDH lebih baik dalam akurasi tembakan tiga poin (33% berbanding 25%).
Apa Yang Membuat SDH Bisa Kalah
Kekalahan SDH dapat dikaitkan dengan beberapa faktor kunci. Pertama, inkonsistensi di kuarter krusial menjadi masalah utama. Meski SDH tampil agresif di kuarter kedua, mereka gagal mempertahankan momentum di paruh kedua pertandingan. Bukit Sion, di bawah asuhan pelatih Jap Ricky Lesmana, berhasil mengeksploitasi kelemahan SDH dengan meningkatkan intensitas pertahanan, menyebabkan 18 turnover dari SDH dibandingkan hanya 10 dari Bukit Sion. Kedua, SDH kesulitan mengatasi trio andalan Bukit Sion—Riovaldo Renjiro Leonardy, Efrael Yerusyalom Enrichia, dan Ryansean Bastian Gunawan—yang bermain kolektif dan efektif di momen-momen penting. Ketiga, strategi pelatih SDH, Luthfianes Gunawan, untuk mengandalkan serangan luar tidak cukup efektif karena Bukit Sion mendominasi rebound (42-35), membatasi peluang second-chance points SDH. Selain itu, tekanan sebagai tim yang baru bangkit setelah dua musim tersingkir dini tampaknya memengaruhi mental pemain SDH, terutama di menit-menit akhir saat mereka gagal memanfaatkan peluang untuk menyamakan kedudukan.
Pemain Siapa Saja Yang Meledak dalam Pertandingan Ini
Dari kubu Bukit Sion, tiga pemain menjadi motor kemenangan. Ryansean Bastian Gunawan tampil gemilang dengan catatan double-double, mencetak 18 poin dan 16 rebound, termasuk dua tembakan tiga poin krusial di kuarter ketiga yang mengubah momentum. Riovaldo Renjiro Leonardy menyumbang 18 poin dengan akurasi tembakan 60% dari lapangan, sementara Efrael Yerusyalom Enrichia menambah 12 poin dan tiga steal, menunjukkan kehebatannya di sisi defensif. Ketiganya menjadi pembeda dengan kemampuan mereka mencetak poin di bawah tekanan dan menjaga ritme permainan Bukit Sion. Dari sisi SDH, Louis Marxeliu menjadi bintang dengan 16 poin, tujuh rebound, dan dua assist, termasuk dua tembakan tiga poin yang membuat SDH sempat unggul di kuarter kedua. Pemain lain seperti Jason Christopher dari SDH juga menonjol dengan 10 poin dan empat steal, tetapi kontribusinya tidak cukup untuk mengatasi dominasi Bukit Sion di paint dan fast-break. Performa kolektif Bukit Sion, terutama dari trio andalannya, jelas mengungguli usaha individu pemain SDH.
Kesimpulan: Kalahnya SDH Melawan Bukti Sion di DBL Jakarta Barat Hari Ini
Kekalahan SMA Dian Harapan melawan SMA Bukit Sion di final DBL West Jakarta 2025 dengan skor 58-53 menegaskan dominasi Bukit Sion sebagai raja regional. Meski SDH menunjukkan perlawanan sengit dengan memimpin di kuarter kedua, inkonsistensi, turnover tinggi, dan kegagalan mengatasi trio mematikan Bukit Sion menjadi penyebab utama kekalahan mereka. Performa luar biasa dari Ryansean Bastian Gunawan, Riovaldo Renjiro Leonardy, dan Efrael Yerusyalom Enrichia memastikan Bukit Sion meraih gelar keenam, sementara Louis Marxeliu dari SDH berjuang keras meski tidak cukup untuk membawa timnya menang. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi SDH untuk memperbaiki konsistensi dan strategi pertahanan jika ingin menantang hegemoni Bukit Sion di masa depan. Bagi Bukit Sion, kemenangan ini memperkuat status mereka sebagai tim tak terkalahkan di Jakarta Barat, dengan peluang besar untuk bersinar di DBL Jakarta Championship di Indonesia Arena akhir tahun ini.