Satria Muda Merelakan Ali Bagir Ke Liga Jepang. Kabar besar menghantam dunia basket Indonesia: Satria Muda Pertamina Bandung harus merelakan bintangnya, Ali Bagir Al Hadar, yang resmi pindah ke Shinagawa City Basketball Club di B3 League Jepang untuk musim 2025/26. Pengumuman pada 26 September 2025 ini menutup perjalanan gemilang Bagir bersama Satria Muda, klub yang membesarkan namanya di Indonesia Basketball League (IBL). Meski berat, kepindahan ini jadi langkah bersejarah bagi Bagir, menjadikannya pemain Indonesia ketiga yang menjajal liga profesional Jepang setelah Abraham Damar Grahita dan Brandon Jawato. Kenapa Bagir tak bertahan, dan bagaimana sikap Satria Muda? Kita kupas profilnya, alasan kepergiannya, dan respons klub, langsung ke intinya. BERITA VOLI
Siapa Ali Bagir: Satria Muda Merelakan Ali Bagir Ke Liga Jepang
Ali Bagir Al Hadar, lahir 4 Juli 2000 di Jakarta, adalah forward serba bisa dengan tinggi 193 cm, unggul sebagai small forward dan power forward. Jebolan Indonesia Patriots, ia bergabung dengan Satria Muda pada IBL All Indonesian 2022, debut melawan Amartha Hangtuah pada 5 November 2022. Dengan shooting akurat, fisik kuat, dan kerja keras, Bagir cepat jadi pilar tim. Dalam 120 laga bersama Satria Muda, ia rata-rata 15,2 poin, 6,8 rebound, dan 2,1 assist per game. Musim 2024/25 jadi puncaknya: 18,5 poin dan 7,2 rebound, bantu tim juara IBL All Indonesian 2025.
Bagir empat kali masuk IBL All Star (2022-2025), tunjukkan konsistensi dan popularitas. Ia juga perkuat timnas Indonesia di SEA Games 2023, cetak 12 poin lawan Filipina, dengan akurasi three-point 38% di IBL 2024/25 dan defense solid. Alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini dikenal rendah hati, tapi agresif di lapangan. Dengan size, length, dan work ethic, Bagir punya modal besar bersaing di level Asia, menjadikannya talenta langka yang siap bawa nama Indonesia ke kancah internasional.
Kenapa Ali Bagir Tidak Bisa Bertahan di Satria Muda: Satria Muda Merelakan Ali Bagir Ke Liga Jepang
Kepergian Bagir dari Satria Muda bukan karena konflik atau performa buruk, melainkan ambisi pribadinya untuk berkembang di panggung yang lebih besar. Kontraknya habis usai musim 2024/25, dan ia pilih tak perpanjang demi mengejar mimpinya main di liga internasional. Bagir bilang, “Satria Muda rumah saya, tapi saya ingin tantangan baru di luar negeri.” Sejak awal karier, ia nyatakan target main di Asia, terutama Jepang, untuk tingkatkan skill dan bawa pengalaman ke timnas Indonesia.
Faktor lain adalah keterbatasan IBL dibandingkan liga seperti B3 League Jepang. Meski Satria Muda klub top dengan tiga gelar IBL beruntun (2023-2025), gaji dan exposure di IBL tak bisa saingi Jepang. B3 League tawarkan kontrak lebih kompetitif—diperkirakan tiga kali lipat gaji IBL-nya—plus fasilitas seperti apartemen di Tokyo. Pelatih Youbel Sondakh bilang, “Bagir punya size, shooting, dan kemauan belajar. Level Jepang cocok untuknya.” Selain itu, sistem IBL yang lebih terbatas dalam hal jadwal (20-25 laga per musim) dan intensitas tak bisa penuhi kebutuhan Bagir untuk berkembang ke level Asia.
Apakah Satria Muda Sudah Merelakan Kepindahan Ali Bagir
Satria Muda, meski berat, sudah merelakan kepindahan Bagir dengan sikap legawa dan penuh dukungan. Pelatih Youbel Sondakh bilang, “Kami bangga atas apa yang Bagir capai. Kontribusinya tiap tahun meningkat, dan pintu selalu terbuka kalau ia pulang.” Klub resmi lepas Bagir pada 25 September 2025, dengan pernyataan resmi di X: “Terima kasih, Bagir, atas dedikasi dan gelar untuk Satria Muda. Sukses di Jepang!” Fans juga dukung, dengan tagar #TerimaKasihBagir ramai di X, akui ini langkah maju untuk basket Indonesia.
Manajemen Satria Muda paham kepindahan Bagir tak bisa dihindari, apalagi dengan tawaran dari Shinagawa City yang kasih peran starter dan kontrak kompetitif. Youbel tambah, “Bakat Bagir salah satu terbaik di Indonesia. Ini bukti pemain kita bisa saingi level Asia.” Meski kehilangan pilar kunci, Satria Muda fokus rebuild dengan pemain muda seperti Yudha Saputera dan Juan Laurent, sambil tetap bangga Bagir bawa nama klub ke Jepang. Sikap klub jelas: sedih, tapi mendukung penuh demi kemajuan Bagir dan basket Indonesia.
Kesimpulan
Kepindahan Ali Bagir ke Shinagawa City di B3 League Jepang jadi kehilangan besar bagi Satria Muda, tapi juga kebanggaan untuk basket Indonesia. Dari debut IBL 2022 hingga juara 2025 dengan 18,5 poin dan 7,2 rebound, Bagir tinggalkan warisan gemilang. Ia pergi karena ambisi main di level Asia dan keterbatasan IBL soal gaji serta exposure. Satria Muda merelakan dengan legawa, dukung Bagir wujudkan mimpinya sembari buka pintu untuk pulang. Dengan skill dan work ethic-nya, Bagir siap bersinar di Jepang. Ini bukan akhir, tapi awal baru—semoga ia bawa nama Indonesia makin harum di Tokyo!