Jonathan Kuminga Kena Denda Sebesar 35 Ribu USD. Pada 17 Oktober 2025, NBA resmi mengumumkan denda sebesar 35 ribu dolar AS untuk Jonathan Kuminga, forward Golden State Warriors berusia 23 tahun, atas insiden kontak tidak pantas dengan wasit selama pertandingan preseason lawan Los Angeles Lakers tiga hari sebelumnya. Kuminga, yang diusir dari lapangan di menit ke-20 kuarter ketiga, jadi sorotan setelah Warriors tetap menang 118-111 meski tanpa dirinya. Insiden ini terjadi saat Kuminga frustrasi atas panggilan foul yang dianggapnya merugikan, di mana ia dorong bahu wasit dan terus mengejarnya sambil berteriak—pelanggaran yang langgar aturan liga soal perilaku terhadap pejabat pertandingan. Di tengah musim reguler yang tinggal seminggu lagi, denda ini jadi pengingat betapa ketatnya NBA soal disiplin, terutama bagi pemain muda seperti Kuminga yang sedang bangun karier. Warriors, yang finis runner-up Barat musim lalu, kini harus jaga fokus agar insiden ini tak ganggu momentum. Artikel ini kupas kronologi kejadian, respons tim, dan implikasinya bagi masa depan Kuminga. REVIEW FILM
Kronologi Insiden yang Picu Denda: Jonathan Kuminga Kena Denda Sebesar 35 Ribu USD
Insiden terjadi pada 14 Oktober di Chase Center, saat Warriors unggul 72-65 di akhir kuarter ketiga. Kuminga, yang sudah cetak 12 poin dari 5 tembakan sukses termasuk dua tiga angka, frustrasi atas panggilan foul reach-in saat ia drive ke ring lawan Lakers. Menurut laporan wasit, Kuminga dorong bahu wasit utama dengan tangan kanan sambil berteriak “Itu foul jelas!”, lalu terus mengejarnya ke baseline sambil angkat tangan—gerakan yang dianggap mengintimidasi. Wasit langsung beri teknik foul kedua, usir Kuminga dari lapangan, dan liga selidiki video ulang.
Ini bukan pelanggaran pertama Kuminga musim ini; preseason sebelumnya, ia dapat teknik foul lawan Sacramento karena berdebat keputusan. Tapi kali ini lebih serius: kontak fisik langsung langgar kode etik NBA, yang tegas soal perlindungan pejabat. Denda 35 ribu dolar jadi yang terberat bagi Kuminga sejak debut 2021—ia sebelumnya cuma kena 10 ribu atas protes verbal. Warriors tetap menang berkat comeback Stephen Curry (28 poin) dan Draymond Green (15 poin, 8 rebound), tapi absen Kuminga di kuarter akhir paksa tim andalkan bench lebih dalam. Pelatih Steve Kerr sebut pasca-laga: “Jonathan panas, tapi ia belajar dari ini.” Kronologi ini tunjukkan betapa cepatnya emosi bisa berubah jadi konsekuensi finansial di level pro.
Respons Tim dan Dampak Internal Warriors: Jonathan Kuminga Kena Denda Sebesar 35 Ribu USD
Golden State Warriors cepat tanggapi insiden dengan campuran dukungan dan peringatan. Steve Kerr, pelatih berpengalaman, panggil Kuminga ke ruang ganti pasca-pertandingan untuk diskusi pribadi, tekankan pentingnya kontrol emosi di playoff—di mana Warriors kalah tipis dari Oklahoma City musim lalu karena turnover emosional serupa. Kerr bilang: “Kami dukung Jonathan sepenuhnya, tapi liga ketat soal ini. Ia harus belajar cepat.” Tim bayar denda itu dari dana kolektif, sinyal solidaritas, tapi juga jadwalkan sesi konseling mental dengan psikolog tim untuk bantu Kuminga atasi frustrasi.
Dampak internal tak kalah penting: Kuminga, yang musim lalu rata-rata 16 poin dan 5 rebound dari 74 laga, jadi starter potensial di rotasi baru Kerr yang fokus youth movement. Insiden ini bisa ganggu chemistry, terutama dengan Curry yang usia 37 tahun butuh stabilitas. Tapi positifnya, Green—yang punya sejarah denda serupa—jadi mentor: keduanya latihan ekstra kemarin fokus anger management. Warriors, dengan rekor 5-1 preseason, tetap optimis—mereka target top-3 Barat, dan Kuminga kunci itu dengan atletisitasnya. Respons tim ini tunjukkan keseimbangan: hukum liga diterima, tapi dukungan internal kuat untuk cegah pengulangan.
Implikasi Karier Kuminga dan Pelajaran untuk Pemain Muda
Denda 35 ribu dolar ini jadi titik balik bagi Jonathan Kuminga, yang kontraknya hingga 2026 beri ia waktu bukti diri sebagai franchise player. Di usia 23 tahun, ia punya potensi besar: musim lalu, ia cetak 25 poin high lawan Dallas di playoff, tunjukkan kemampuan two-way forward. Tapi insiden ini ingatkan risiko: NBA beri 50 denda serupa tahun ini, rata-rata 25 ribu, dan pengulangan bisa picu suspensi. Kuminga, yang lahir di Congo dan besar di Texas, wakili generasi muda yang emosional tapi haus sukses—ia bilang pasca-denda: “Ini pelajaran mahal, tapi aku lebih kuat sekarang.”
Implikasinya luas: bagi Warriors, ini dorong Kerr sesuaikan rotasi, mungkin tambah menit untuk Moses Moody sebagai cadangan. Bagi pemain muda NBA, seperti Scoot Henderson atau Brandon Miller, ini jadi contoh: emosi di lapangan bisa rugikan finansial dan karir. Kuminga respons positif—ia posting Instagram story kemarin dengan quote “Control the uncontrollable”—sinyal matang. Di level timnas, ia siap SEA Games 2026, tapi denda ini bisa ganggu fokus jika tak ditangani. Secara keseluruhan, ini pelajaran berharga: bakat tak cukup, disiplin kunci sukses di liga kompetitif.
Kesimpulan
Denda 35 ribu dolar untuk Jonathan Kuminga atas insiden kontak wasit pada 17 Oktober 2025 jadi momen pengingat keras bagi Warriors dan pemain mudanya. Dari kronologi frustrasi di lapangan hingga respons solid tim, plus implikasi karier yang luas, ini tunjukkan betapa ketatnya NBA soal perilaku. Kuminga punya talenta luar biasa—16 poin rata-rata musim lalu bukan main-main—tapi kontrol emosi jadi kunci selanjutnya. Warriors tetap favorit Barat, dan dengan dukungan Kerr serta Green, Kuminga bisa bangkit lebih kuat. Penggemar Chase Center pasti harap insiden ini jadi cerita masa lalu—musim reguler mulai, dan Kuminga siap bukti diri di lapangan, bukan di berita denda. Warriors maju, dan Jonathan ikut bersamanya.