Jalen Green Kembali Bernasib Sial Alami Cedera Hamstring. Musim NBA 2025-2026 baru bergulir seminggu lebih, tapi bagi Jalen Green, mimpi buruk cedera hamstring kembali menghantui. Pada 8 November 2025, saat Phoenix Suns bertandang ke Los Angeles melawan Clippers, Green terpaksa meninggalkan lapangan lebih awal di kuarter kedua. Cedera ini bukan yang pertama; ia merupakan pengulangan dari masalah serupa yang menimpa di kamp latihan dan tur pra-musim ke China. Pemain berusia 23 tahun itu, yang baru bergabung dengan Suns melalui pertukaran musim panas, dibantu rekan timnya ke ruang ganti setelah merasakan tarikan tajam di hamstring kanan. Suns tetap meraih kemenangan 112-105, tapi bayang-bayang absen Green langsung menggelapkan prospek tim di wilayah Barat yang kompetitif. Penggemar Suns, yang berharap Green menjadi pelengkap ideal untuk bintang utama, kini harus menahan napas menunggu hasil pemeriksaan gambar medis. Cedera ini tak hanya menguji ketangguhan Green, tapi juga kedalaman skuad Suns di awal musim yang penuh ekspektasi. BERITA TERKINI
Riwayat Cedera Hamstring yang Menghantui Karier Muda: Jalen Green Kembali Bernasib Sial Alami Cedera Hamstring
Jalen Green tak asing dengan cedera hamstring, yang seolah menjadi musuh bebuyutan sejak debutnya di liga. Masalah ini pertama kali muncul pada musim rookie-nya dengan Houston Rockets pada 2021, di mana ia absen selama dua minggu setelah menarik otot saat latihan intensif. Kala itu, Green—pilihan kedua keseluruhan draft—sedang beradaptasi dengan kecepatan NBA, dan cedera itu memperlambat kontribusinya di lini belakang. Musim berikutnya, 2022-2023, hamstring kanan kembali bermasalah di pertengahan musim, memaksanya absen enam pertandingan krusial saat Rockets berjuang di papan bawah. Data medis liga menunjukkan bahwa 33 persen cedera hamstring di NBA berpotensi kambuh dalam waktu singkat, dan Green termasuk korban statistik itu.
Pindah ke Suns musim panas lalu, Green berharap lingkungan baru bisa mengubah nasib. Namun, di kamp latihan Oktober, ia sudah merasakan ketidaknyamanan ringan yang memaksanya membatasi sesi latihan. Tur pra-musim ke China seharusnya menjadi pemanasan sempurna, tapi justru menjadi pemicu: Green merasakan tarikan saat drill kecepatan melawan tim lokal. Ia pulih cukup untuk debut musim reguler pada 22 Oktober, mencetak 18 poin melawan Lakers. Kembali bermain pada 6 November setelah istirahat singkat, Green tampil solid dengan 14 poin di kemenangan atas Kings. Sayangnya, dua hari kemudian melawan Clippers, cedera kambuh lagi di menit ke-12 kuarter kedua, setelah ia melakukan drive ke ring yang eksplosif. Insiden ini mengingatkan pada pola: Green, dengan gaya bermain berbasis atletisitas tinggi, sering kali mendorong batas fisiknya, tapi pemulihan yang tergesa-gesa justru membuka pintu untuk pengulangan. Riwayat ini tak hanya menyulitkan ritme pribadinya, tapi juga membuat pelatih Suns, Mike Budenholzer, harus lebih hati-hati dalam manajemen menit bermain.
Dampak Langsung terhadap Performa Phoenix Suns: Jalen Green Kembali Bernasib Sial Alami Cedera Hamstring
Kedatangan Jalen Green ke Suns diharapkan menjadi booster ofensif, terutama di sayap dengan kemampuan scoring dari jarak jauh dan transisi cepat. Dengan rata-rata 22 poin per laga di dua pertandingan awal, ia sudah menunjukkan chemistry dengan Devin Booker dan Bradley Beal. Namun, cedera ini langsung mengguncang rotasi: Suns kehilangan salah satu guard utama yang bisa mencetak poin instan, memaksa penyesuaian darurat. Pada 10 November, Green secara resmi dinyatakan absen untuk laga kandang melawan Pelicans, dan proyeksi medis awal memperkirakan ia sidelined 4-6 minggu—artinya melewatkan setidaknya 15-20 pertandingan.
Tanpa Green, beban ofensif beralih ke Booker, yang sudah memimpin tim dengan 28 poin rata-rata, dan Beal yang baru pulih dari masalah pergelangan tangan. Suns, yang memulai musim dengan rekor 4-2, kini harus mengandalkan bench seperti Grayson Allen untuk tembakan tiga angka, dan Eric Gordon untuk pengalaman. Pertahanan juga terdampak: Green, meski tak elite di end pertahanan, punya kemampuan mencuri bola di transisi yang membantu ritme tim. Data awal musim menunjukkan Suns punya efisiensi ofensif 115 poin per 100 possession saat Green di lapangan, turun menjadi 108 tanpa ia. Budenholzer sudah menyatakan akan memanggil pemain G-League untuk mengisi kekosongan, tapi tantangan terbesar adalah menjaga momentum di divisi Barat yang ketat, di mana tim seperti Timberwolves dan Thunder mengintai. Cedera ini juga menimbulkan kekhawatiran jangka pendek: Suns berisiko kehilangan posisi playoff jika absen berlarut-larut, terutama dengan jadwal padat November yang mencakup perjalanan ke pantai timur.
Prospek Pemulihan dan Respons Dukungan dari Tim
Meski nasib sial ini kembali menimpa, tim medis Suns optimis dengan proses pemulihan Green. Pemeriksaan gambar dijadwalkan pada 11 November untuk menilai tingkat regangan—kemungkinan grade 2, yang biasanya butuh 3-5 minggu istirahat total diikuti rehab bertahap. Green sendiri, melalui pernyataan singkat pasca-insiden, menyatakan komitmennya: “Saya akan kembali lebih kuat, ini bagian dari perjalanan.” Sejarahnya menunjukkan ketangguhan; setelah cedera serupa di Rockets, ia kembali dengan ledakan 37 poin melawan Warriors. Suns merencanakan program rehab yang mencakup terapi air, latihan isometrik, dan monitoring beban untuk mencegah kambuh.
Dukungan tim menjadi kunci: Booker, yang pernah alami cedera serupa, berjanji akan “menjaga api tetap menyala” untuk Green, sementara Beal berbagi tips nutrisi dan pemulihan mental. Budenholzer menekankan filosofi tim: “Kami dibangun untuk menghadapi rintangan seperti ini, dan Jalen tahu kami punya punggungnya.” Di luar lapangan, Green fokus pada aspek non-fisik, seperti analisis video untuk menyempurnakan shooting mechanics. Prospeknya cerah jika rehab berjalan lancar—ia bisa kembali sekitar akhir Desember, tepat untuk laga Natal. Namun, ini juga pelajaran bagi Suns untuk diversifikasi rotasi, mungkin dengan menambah kedalaman guard di tengah musim. Bagi Green, cedera ini bisa jadi titik balik untuk gaya bermain lebih efisien, mengurangi ketergantungan pada ledakan kecepatan murni.
Kesimpulan
Cedera hamstring Jalen Green pada November 2025 adalah pukulan telak bagi dirinya dan Phoenix Suns, mengulang nasib sial yang sudah terlalu akrab. Dari riwayat cedera yang menghantui hingga dampak langsung pada skuad, insiden ini menguji ketahanan awal musim. Namun, dengan proyeksi pemulihan 4-6 minggu dan dukungan solid dari tim, Green punya peluang bangkit lebih matang. Suns harus adaptasi cepat untuk tetap kompetitif, sementara Green belajar menyeimbangkan atletisitas dengan kecerdasan permainan. Di liga yang tak kenal ampun, cerita seperti ini sering jadi bahan bakar sukses—dan bagi talenta seperti Green, ini hanyalah jeda sebelum sorotan kembali menyinari. Penggemar Suns berharap akhirnya, tahun ini jadi yang terakhir untuk “nasib sial” itu.

