dallas-mavericks-tidak-berani-mainkan-anthony

Dallas Mavericks Tidak Berani Mainkan Anthony

Dallas Mavericks Tidak Berani Mainkan Anthony. Pada 14 November 2025, Dallas Mavericks kembali jadi sorotan negatif ketika pelatih Jason Kidd memutuskan untuk membatasi menit bermain Anthony Davis, center bintang yang didapat via trade musim panas lalu. Di usia 32 tahun, Davis—yang pernah jadi pilar dominan di Los Angeles dengan rata-rata 25 poin dan 12 rebound—kini rata-rata hanya 22 menit per laga, dengan output 14 poin dan 8 rebound. Keputusan ini datang usai kekalahan ketiga beruntun tim atas Wizards, di mana Davis tampil pasif dan keluar lebih awal karena “manajemen beban”. Kidd bilang, “Kami hati-hati dengan AD—tubuhnya terlalu berharga untuk dipaksa.” Trade besar yang tukar Davis dengan paket draft pick dan pemain muda awalnya dilihat sebagai coup untuk pasangannya dengan Kyrie Irving dan Klay Thompson, tapi kini terasa seperti bom waktu. Dengan rekor 4-8, ketakutan ini bukan soal bakat, tapi risiko cedera dan chemistry yang rapuh, meninggalkan tim di jurang krisis identitas di Barat yang kejam. BERITA BOLA

Trade Besar yang Berujung Ketakutan: Dallas Mavericks Tidak Berani Mainkan Anthony

Transfer Anthony Davis ke Dallas pada Agustus 2025 lahir dari ambisi instan: pasangkan ia dengan Irving untuk bentuk big three murah setelah kehilangan Luka Doncic ke Los Angeles. Mavericks serahkan dua pilihan draft tingkat pertama dan Jalen Hardy, harap Davis jadi anchor pertahanan yang hilang. Saat konferensi pers, Davis janji: “Saya siap dominasi paint lagi, bantu Kyrie dan Klay menang.” Pramusimnya cerah—ia catat double-double di setiap laga uji coba, dengan blok rata-rata 2,5—buat penggemar Texas berharap playoff langsung. Kidd rencanakan ia main 32 menit sebagai starter, fokus rim protection untuk tutup kelemahan tim yang bocor 115 poin per laga musim lalu.

Tapi euforia pudar cepat. Pekan pertama, Davis cedera pergelangan tangan ringan yang absenkan ia dua laga, ingatkan riwayat buruknya: absen 30 pertandingan musim lalu karena berbagai masalah. Saat kembali, performanya inkonsisten—15 poin lawan Thunder, tapi hanya 9 dengan foul trouble lawan Suns. Trade itu, yang awalnya dipuji sebagai “steal”, kini dilihat sebagai gamble mahal: gaji Davis 43 juta dolar per tahun bebankan cap space, sementara pemain muda yang dikirim ke bekas timnya malah bersinar. Ketakutan Kidd lahir dari data: Davis punya tingkat cedera 25 persen karir, dan Dallas tak punya depth center seperti Dereck Lively II yang bisa ganti penuh. Ini bukan kurang percaya; ini realita pahit di mana satu sprain bisa hancurkan musim.

Performa Davis dan Dampak ke Tim: Dallas Mavericks Tidak Berani Mainkan Anthony

Di lapangan, Anthony Davis tampil seperti bayang masa jayanya—masih atletis dengan wingspan 7 kaki 6 inci, tapi kurang explosif. Musim ini, ia cetak 14,2 poin dengan 52 persen akurasi lapangan, tapi rebound turun ke 8,1 karena positioning yang tak sinkron dengan Irving. Di laga terbaru, ia blok dua tembakan tapi kesulitan switch ke perimeter, biarkan Wizards cetak 20 poin mudah di paint. Kidd sering tarik ia keluar kuarter ketiga untuk “istirahat preventif”, hasilnya tim drop 12 poin per 100 possession tanpa ia. “AD butuh ritme, tapi kami tak mau ambil risiko,” ujar Kidd, soroti bagaimana foul trouble-nya—rata-rata 3,2 per laga—buat rotasi kacau.

Dampaknya ke tim lebih dalam: Irving overload dengan 32 poin tapi assist anjlok ke 5, sementara Klay Thompson, yang sudah struggle, kehilangan spacing karena Davis tak tarik double team konsisten. Rekor 4-8 tempatkan Mavericks di posisi 13 Barat, dengan pertahanan ranking 22 liga. Pemain cadangan seperti Lively ambil beban lebih, tapi ia cedera hamstring minggu lalu, tambah ketergantungan pada Davis yang setengah hati. Ruang ganti mulai retak—Irving disebut frustrasi di podcast pribadi, bilang “kami butuh AD full throttle, bukan half-speed.” Performa ini ingatkan era awal Davis di New Orleans: bakat besar, tapi ketakutan cedera buat pelatih ragu, ciptakan lingkaran setan di mana kurang menit bikin ia rusty, dan rusty bikin cedera lebih mungkin.

Strategi Kidd dan Spekulasi Masa Depan

Jason Kidd, veteran pelatih dengan pengalaman juara, ambil pendekatan hati-hati yang kontroversial. Ia terapkan load management ketat: Davis main maksimal 24 menit, fokus matchup mudah seperti lawan center lambat. “Ini soal playoff, bukan November—AD harus segar untuk April,” katanya, bandingkan dengan strategi Tom Thibodeau yang sering dikritik overwork pemain. Tapi kritik datang deras: penggemar protes di arena dengan spanduk “Play AD or Trade Him”, dan analis bilang ini bunuh momentum tim yang sudah lemah. Nico Harrison, manajer umum, dukung Kidd tapi rumor ia siapkan contingency: trade Davis ke tim kontender seperti Knicks untuk aset lebih aman.

Masa depan gelap tapi tak tanpa harap. Jika Davis pulih penuh, duetnya dengan Irving bisa angkat tim ke play-in, terutama dengan jadwal rumah panjang akhir bulan. Tapi spekulasi buyout atau trade musim dingin beredar, terutama jika rekor tak naik. Davis sendiri tetap profesional: “Saya paham kekhawatiran, tapi saya ingin main—bantu tim ini menang.” Strategi ini tes kesabaran franchise yang haus gelar setelah final 2024, di mana ketakutan lindungi aset malah hambat potensi. Di Dallas, di mana angin Texas bertiup kencang, cerita ini jadi metafor: takut jatuh bisa buat tim tak pernah lari.

Kesimpulan

Ketakutan Dallas Mavericks mainkan Anthony Davis penuh adalah cerminan dilema klasik di basket modern: lindungi bintang atau dorong batas. Dari trade ambisius hingga performa setengah hati dan strategi hati-hati Kidd, musim ini jadi ujian bagi tim yang bergulat di dasar. Meski rekor buruk dan chemistry rapuh, potensi Davis tetap ada—jika keberanian datang tepat waktu. Bagi Mavericks, ini bukan akhir; ini panggilan untuk percaya, atau risiko kehilangan aset terbesar mereka. Di arena American Airlines yang sepi, harapan tipis tapi nyata: satu laga breakout bisa ubah narasi, buat Texas kembali jadi ancaman.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *