Al Horford Bahagia Karena Setim Dengan Stephen Curry. Dalam suasana training camp Golden State Warriors yang semakin memanas menjelang musim reguler NBA 2025-26, Al Horford tak bisa sembunyikan kegembiraannya setim dengan Stephen Curry. Veteran center berusia 39 tahun ini, yang baru bergabung via sign-and-trade dari Boston Celtics pada Juli lalu, bilang pengalaman ini seperti “mimpi yang jadi nyata”. Wawancara pasca-latihan di Chase Center Selasa pagi waktu setempat, 7 Oktober 2025, ungkap betapa mudahnya Horford adaptasi ke ritme Warriors, terutama offense Curry yang “terrifying” dari sisi lawan. Ini momen manis bagi Horford, yang sepanjang karier sering jadi musuh Curry di playoff, dan kini bisa lihat sihirnya dari dekat. Pelatih Steve Kerr puji chemistry instan mereka, sementara Horford sebut ini “match made in heaven”. Dengan Warriors target gelar setelah runner-up Barat tahun lalu, Horford bukan cuma tambahan kedalaman, tapi booster moral yang bikin tim lebih lapar. BERITA TERKINI
Transisi Mudah Horford ke Offense Warriors: Al Horford Bahagia Karena Setim Dengan Stephen Curry
Al Horford bahagia setim dengan Stephen Curry karena transisi ke offense Warriors terasa begitu alami, seperti puzzle yang pas sempurna. Sejak gabung, Horford langsung ikut scrimmage penuh, dan ia bilang tak ada kesulitan pahami motion offense Kerr yang bergantung spacing dan off-ball movement. “Saya dulu chase Steph di defense, sekarang bisa lihat dia dari sisi lain—itu luar biasa,” katanya, merujuk bagaimana ia tak perlu lagi contest three-point Curry yang rata-rata 4,8 per laga musim lalu. Di latihan Selasa, Horford duet Curry di pick-and-pop, ciptakan peluang mudah untuk Curry drive atau lob ke Trayce Jackson-Davis. Ini beda banget dari peran di Celtics, di mana ia lebih fokus defense switch, dan kini ia bisa stretch floor dengan 38 persen three-point karirnya. Kerr senang lihat Horford cepat adaptasi, bilang ia “bawa IQ veteran yang bikin offense kami lebih smooth”. Bahagianya Horford lahir dari rasa lega: tak ada lagi tekanan chase Curry, malah bisa suplai screen untuk tembakan ikoniknya. Ini chemistry instan yang bikin Warriors unggul di drill, dan Horford prediksi musim ini bakal seru karena ia bisa kontribusi 10 poin dan 6 rebound tanpa beban.
Reuni Emosional dengan Curry: Dari Rival ke Rekan Setim: Al Horford Bahagia Karena Setim Dengan Stephen Curry
Bagi Al Horford, setim dengan Stephen Curry punya rasa emosional kuat—dari rival sengit di playoff jadi rekan yang saling angkat. Horford ingat playoff 2015 dan 2016, di mana ia sering jadi yang pertama contest Curry, tapi kini ia bisa apresiasi geniusnya dari dekat. “Steph bikin game lebih mudah—saya excited on the floor with him,” ujarnya, soroti bagaimana Curry baca pertahanan seperti buku terbuka, ciptakan ruang untuk Horford di paint. Di camp, mereka sudah drill pick-and-roll berulang, di mana Horford set screen untuk Curry’s step-back, hasilnya assist mudah yang bikin latihan seperti pesta. Ini reuni manis karena Horford, yang raih gelar 2024 dengan Celtics, lihat Curry sebagai idola—dua MVP bertemu di usia matang. Kerr bilang duo ini “match made in heaven”, karena Horford tambah dimensi defense tanpa kurangi offense Curry yang 28 poin rata-rata. Bahagianya Horford tak cuma soal basket, tapi juga hormat: “Saya belajar banyak dari Steph, dan itu bikin saya lebih baik.” Ini chemistry yang bikin Warriors lebih kompak, apalagi dengan Draymond Green yang puji Horford sebagai “veteran yang lapar lagi”.
Kontribusi Horford ke Skuad Warriors: Kedua Arah yang Seimbang: Al Horford Bahagia Karena Setim Dengan Stephen Curry
Al Horford bahagia karena perannya di Warriors beri keseimbangan dua arah yang ia idamkan, terutama setim Curry yang butuh anchor pintar. Di defense, Horford unggul switch-ability, bisa guard guard seperti Curry tapi kini lindungi Curry dari double-team—statistiknya 1,2 blocks per laga karir bukti itu. Di latihan, ia sudah tunjukkan ganggu passing lane, bantu Warriors kuasai transition meski tanpa Klay Thompson yang absen minor injury. Offense-nya tambah value: stretch big dengan shooting range, ciptakan ruang untuk Curry drive, mirip peran Kevon Looney tapi lebih versatile. “Saya bisa bantu Steph lebih efektif, dan itu bikin saya bahagia,” katanya, soroti bagaimana ia bisa rebound 8 per laga sambil spacing floor. Kerr rencanakan rotasi Horford 20 menit per game, duet Jackson-Davis untuk kedalaman center, dan Horford excited karena ini peran yang cocok usia 39-nya—tak overplay, tapi impactful. Ini bikin Warriors lebih seimbang, dari ranking 15 defense musim lalu naik potensial top-10, dan Horford lihat ini kesempatan rebut gelar kedua kariernya.
Kesimpulan
Al Horford bahagia setim dengan Stephen Curry karena transisi mudah, reuni emosional, dan kontribusi seimbang yang bikin Warriors lebih kuat. Dari chase rival jadi suplai screen, ini cerita manis veteran yang temukan rumah baru di Chase Center. Kerr punya skuad lapar, dan dengan chemistry instan ini, gelar Barat bukan mimpi lagi. Musim 2025-26 sebentar lagi, Horford siap rayakan momen ini—dan fans Warriors ikut bahagia.