Apakah Bryce James Akan Masuk ke NBA? Bryce James, putra kedua legenda NBA LeBron James, menjadi sorotan di dunia basket saat ia bersiap memulai karier perguruan tinggi bersama Arizona Wildcats pada musim NCAA 2025-26. Sebagai senior di Sierra Canyon School, California, Bryce telah menunjukkan potensi sebagai shooting guard dengan tinggi 6 kaki 6 inci, menarik perhatian perekrut dan penggemar. Dengan kakaknya, Bronny James, yang sudah bermain untuk Los Angeles Lakers, spekulasi mengenai apakah Bryce juga akan masuk NBA semakin mengemuka. Dengan komitmen ke Arizona dan perkembangan keterampilannya, apakah Bryce memiliki apa yang diperlukan untuk mencapai level profesional? Artikel ini menganalisis potensi Bryce, tantangan yang dihadapinya, dan peluangnya untuk masuk NBA.
Performa Bryce di Sekolah Menengah
Bryce James telah menunjukkan bakat di Sierra Canyon, salah satu sekolah menengah ternama di California. Dalam musim 2024-25, ia mencatatkan rata-rata 8,5 poin, 3,5 rebound, dan 1,2 assist per laga, menurut data MaxPreps. Penampilannya di Nike Peach Jam 2024, bermain untuk Strive For Greatness, menghasilkan rata-rata 6,3 poin dan 3 rebound per laga, meski akurasi tembakannya (33% dari lapangan, 16,7% dari tiga angka) menunjukkan ruang untuk perbaikan. Salah satu momen terbaiknya adalah mencetak 16 poin di HoopHall Classic melawan Grayson High School, menunjukkan kemampuan sebagai scorer di momen krusial.
Dengan tinggi 6 kaki 6 inci dan wingspan 6 kaki 9 inci, Bryce memiliki keunggulan fisik untuk posisi wing. Ia mampu menyelesaikan dribble dengan baik dan memiliki sentuhan lembut di sekitar ring, tetapi tembakan tiga angkanya masih inkonsisten. Analis dari 247Sports, Adam Finkelstein, memuji Bryce sebagai pemain yang “fundamentally sound” dengan potensi tembakan yang menjanjikan, tetapi mencatat bahwa ia perlu meningkatkan koordinasi defensif untuk bersaing di level tinggi.
Komitmen ke Arizona Wildcats
Bryce memilih Arizona Wildcats atas tawaran dari Ohio State, USC, dan Duquesne, sebuah keputusan yang dianggap strategis untuk pengembangan kariernya. Arizona, di bawah pelatih Tommy Lloyd, dikenal sebagai program yang sukses menghasilkan pemain NBA seperti Aaron Gordon dan Deandre Ayton. Komitmen ini, diumumkan pada Januari 2025, memberikan Bryce platform untuk mengasah keterampilan di lingkungan kompetitif. Dalam 14 laga di Nike EYBL circuit, ia mencatatkan 6,9 poin dan 2,2 rebound dengan akurasi tembakan tiga angka 36,8%, menunjukkan tanda-tanda kemajuan.
Arizona menawarkan peluang bagi Bryce untuk berkembang sebagai shooter dan defender, dua aspek penting untuk prospek NBA. Namun, sebagai rekrutan bintang tiga (peringkat 257 nasional menurut 247Sports), ia bukanlah prospek papan atas seperti Bronny di masa sekolah menengahnya. Pelatih Lloyd kemungkinan akan mengintegrasikan Bryce secara bertahap, mungkin sebagai pemain rotasi, memberikan waktu untuk meningkatkan playmaking dan akurasi tembakan.
Tantangan Menuju NBA: Apakah Bryce James Akan Masuk ke NBA?
Meski memiliki keunggulan fisik, Bryce menghadapi beberapa tantangan. Pertama, akurasi tembakan tiga angkanya yang rendah menjadi kelemahan utama, terutama untuk posisi shooting guard yang menuntut kemampuan menembak jarak jauh. Kedua, ia perlu meningkatkan koordinasi defensif untuk mengawal pemain wing di level NCAA dan NBA. Ketiga, tekanan sebagai putra LeBron James membawa ekspektasi besar, seperti yang dialami Bronny, yang menghadapi kritik nepotisme meski tampil solid di Summer League 2025.
Beberapa analis, seperti Jeff Goodman, mempertanyakan peringkat Bryce dalam 100 prospek teratas, menyebutnya belum siap bersaing di level elite. Namun, dengan dua tahun lagi sebelum memenuhi syarat draft NBA (diproyeksikan 2027), Bryce memiliki waktu untuk berkembang. Pengalaman Bronny, yang bermain di G League untuk mengasah keterampilan sebelum menjadi pemain rotasi Lakers, bisa menjadi panduan bagi Bryce.
Potensi dan Peluang di NBA: Apakah Bryce James Akan Masuk ke NBA?
Bryce memiliki beberapa keunggulan yang mendukung peluangnya ke NBA. Postur tubuhnya yang lebih tinggi dibandingkan Bronny (6 kaki 2 inci) memberikan potensi sebagai wing scorer, sebuah posisi yang sangat dicari di NBA modern. Beberapa pengamat, seperti Brian Windhorst, mencatat bahwa Bryce memiliki kemiripan fisik dengan LeBron di usia muda, yang bisa menjadi modal besar jika dikembangkan dengan baik. Selain itu, nilai NIL (Name, Image, Likeness) sebesar 1,3 juta dolar AS menunjukkan daya tarik komersialnya, yang bisa menarik perhatian tim NBA.
Namun, tidak seperti Bronny, yang diambil Lakers di pick ke-55 pada 2024, Bryce belum masuk proyeksi draft 2026 atau 2027 menurut beberapa situs seperti NBADraftRoom. Keberhasilannya di Arizona akan menentukan apakah ia bisa menjadi one-and-done seperti Bronny atau membutuhkan lebih banyak waktu di perguruan tinggi. Lakers menjadi kandidat utama untuk merekrutnya, terutama jika LeBron masih bermain hingga 2027, didorong oleh keinginannya untuk bermain bersama kedua putranya.
Kesimpulan: Apakah Bryce James Akan Masuk ke NBA?
Bryce James memiliki potensi untuk masuk NBA, didukung oleh keunggulan fisik, kemampuan menyerang, dan komitmen ke Arizona Wildcats, yang menawarkan platform pengembangan ideal. Namun, tantangan seperti akurasi tembakan, koordinasi defensif, dan tekanan ekspektasi harus diatasi. Dengan dua tahun di NCAA untuk mengasah keterampilan, Bryce memiliki peluang realistis untuk mengikuti jejak Bronny, terutama jika mampu menjadi shooter dan defender yang lebih konsisten. Meski belum setenar kakaknya, potensi Bryce sebagai prospek NBA tetap terbuka, dengan Lakers sebagai destinasi potensial untuk mewujudkan mimpi LeBron bermain bersama kedua putranya.