Damian Lillard Mengakui Sosok Rookie China Yang Hansen. Damian Lillard yang merupakan bintang Portland Trail Blazens, baru saja mengakui dan memuji rookie NBA yang berasal dari china yaitu Yang Hansen, dalam konferensi pers nya pada tanggal 22 Juli 2025. Lillard, yang kembali ke Portland dengan kontrak tiga tahun senilai $42 juta, menyebut center setinggi 2,2 meter itu sebagai “pemain sungguhan” setelah melihat aksi Hansen di NBA Summer League. Pujian ini menambah sorotan pada Hansen, yang dianggap sebagai prospek internasional terbaik sejak Yao Ming. Apa yang membuat Hansen begitu istimewa, bisakah ia bersaing di NBA, dan mengapa Lillard begitu terkesan? Berikut ulasannya! BERITA LAINNYA
Kehebatan Yang Hansen di NBA: Damian Lillard Mengakui Sosok Rookie China Yang Hansen
Yang Hansen, yang dipilih sebagai urutan ke 16 oleh Memphis Grizzlies lalu ditukar ke Portland di NBA Draft 2025, dia menunjukan bakat yang luar biasa di Summer League. Dalam empat laga, ia mencatatkan rata-rata 10,8 poin, 5 rebound, 3,8 assist, dan 2,2 blok dengan akurasi tembakan 45,7% dan 33,3% dari jarak tiga poin. Penampilan terbaiknya adalah 15 poin, tiga rebound, dan dua blok melawan New Orleans Pelicans, menunjukkan kemampuan serba bisanya sebagai center modern. Sebelum NBA, Hansen merajai Chinese Basketball Association (CBA) bersama Qingdao Eagles, meraih Rookie of the Year dan Defensive Player of the Year pada 2023/24 dengan rata-rata 16,6 poin, 10,5 rebound, dan 2,6 blok per laga. Dengan tinggi 2,2 meter, ia mampu melakukan playmaking, menembak dari luar, dan melindungi rim, membuatnya dijuluki “Chinese Jokic” oleh penggemar.
Apakah Yang Hansen Bisa Bersaing di NBA?
Meskipun dia baru menginjak usia 20 tahun, Hansen berani untuk menunjukan potensinya untuk bersaing di level NBA meskipun ribuan tantangan yang menunggu dia. Kemampuan passing dari high post dan visi lapangannya mirip Nikola Jokic, sementara 2,2 blok per laga di Summer League membuktikan insting defensifnya. Namun, kecepatan kakinya masih perlu ditingkatkan untuk menghadapi center NBA yang lebih lincah seperti Anthony Davis atau Nikola Vucevic. Di Portland, ia kemungkinan akan menjadi cadangan Donovan Clingan, dengan Robert Williams III juga bersaing untuk menit bermain. Hansen perlu menyesuaikan diri dengan intensitas NBA, terutama dalam hal fisik dan ritme cepat. Dengan bimbingan pelatih Chauncey Billups dan veteran seperti Lillard, ia punya peluang untuk berkembang cepat, terutama jika meningkatkan akurasi tembakan tiga poin (33,3% di Summer League) dan kekuatan fisik untuk bertahan di paint.
Kenapa Damian Lillard Bisa Memuji Sosok Yang Hansen?
Lillard yang sedang fokus pada pemulihan cedera Achilles hingga musim 2026/27 nanti, mengukui dan terkesan dengan penamliannya Hansen. Dalam wawancaranya, Lillard menyebut Hansen memiliki “swag” dan percaya diri yang unik untuk rookie Internasional. Lillard menyoroti kemampuan Hansen sebagai playmaker, yang sesuai dengan tren NBA saat ini yang mengandalkan big man untuk mengatur serangan. Ia juga mendengar pujian tentang Hansen dari asisten pelatihnya di Milwaukee, yang pernah melatih Hansen di China. Selain itu, Hansen mencuri perhatian dengan meniru selebrasi “Dame Time” Lillard, menunjukkan antusiasme untuk berduet di masa depan. Pujian Lillard tidak hanya mencerminkan potensi Hansen di lapangan, tetapi juga karismanya yang mampu memikat rekan setim dan penggemar, seperti saat ia bercanda tentang pengalamannya menggunakan karakter Lillard di NBA 2K.
Kesimpulan: Damian Lillard Mengakui Sosok Rookie China Yang Hansen
Pujian dari Damian Lillard ini untuk Yang Hansen menegaskan bahwa status rookie asal China ini bisa disebut sebagai prospek yang sangat menjanjikan di NBA. Dengan performa impresif di Summer League dan pengalaman dominan di CBA, Hansen menunjukkan potensi sebagai center modern yang serba bisa. Meski menghadapi tantangan seperti kecepatan dan persaingan di roster Portland, bimbingan Lillard dan pelatih Chauncey Billups bisa membantunya bersinar. Saat musim NBA 2025/26 dimulai, Hansen diharapkan menjadi bagian penting dari rebuild Blazers, membawa energi baru ke Rip City dan berpotensi menjadi penerus Yao Ming di panggung global.