David Singleton Yakin Indonesia Raih Emas di SEA Games. Dunia olahraga Indonesia kembali bergairah dengan pernyataan optimis dari seorang pelatih asing yang sudah lama mencuri hati penggemar. David Singleton, pelatih kepala timnas bola basket putra Indonesia, yakin skuad Garuda bisa kembali meraih medali emas di SEA Games Thailand 2025 yang digelar pertengahan Desember nanti. Pernyataan ini disampaikan usai sesi latihan di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, pada Jumat lalu. Bagi Singleton, yang sudah memimpin timnas sejak 2022, ini bukan sekadar harapan kosong—ia lihat potensi besar dari pemain muda yang terus berkembang. SEA Games Thailand jadi ajang krusial setelah penampilan solid di Hanoi 2021, di mana Indonesia rebut emas, tapi gagal medali di Kamboja 2023. Di tengah persiapan intens untuk kualifikasi FIBA Asia Cup 2025, optimisme Singleton seperti suntikan semangat bagi atlet dan fans. Apa yang bikin ia begitu yakin, dan tantangan apa yang menanti? Mari kita uraikan, mulai dari sosoknya hingga rencana besar timnas. BERITA BOLA
Siapa Itu David Singleton: David Singleton Yakin Indonesia Raih Emas di SEA Games
David Singleton adalah pelatih basket asal Amerika Serikat yang lahir pada 1975 di California. Kariernya dimulai sebagai asisten pelatih di universitas-universitas AS seperti University of California, Riverside, di mana ia bantu tim capai playoff NCAA. Pengalaman internasionalnya luas: ia latih timnas Filipina U18 di FIBA Asia Youth Championship 2018, bantu mereka rebut perak, sebelum pindah ke Asia Tenggara. Singleton gabung Pelita Jaya Bakrie di IBL Indonesia sebagai asisten pada 2019, lalu jadi head coach pada 2021—bawa tim juara IBL 2021 dan runner-up 2022.
Panggilan ke timnas datang 2022: ia jadi pelatih kepala bola basket putra Indonesia, gantikan Fictor Roring. Di bawah Singleton, timnas capai emas SEA Games Hanoi 2021 (meski ia gabung belakangan, kontribusi strategi latihannya krusial), perak di FIBA Asia Cup 2022, dan perempat final SEA Games Kamboja 2023 meski tanpa medali. Gaya latihannya fokus development pemain muda, pressing defense, dan transisi cepat—cocok dengan atlet Indonesia seperti Abraham Damar Grahita dan Dio Saputra. Ia punya lisensi FIBA Coaching Certificate Level 1 dan sering kolab dengan NBA Asia untuk klinik. Di Indonesia, Singleton sudah seperti keluarga: tinggal di Jakarta, belajar bahasa, dan dukung timnas U18. Usia 50 tahun, ia bilang Indonesia punya “bakat tak terbatas”—dan SEA Games 2025 jadi target pribadinya untuk bukti itu.
Mengapa Ia Menyebutkan Indonesia Bisa Mendapatkan Medali Emas di SEA GAMES
Singleton yakin Indonesia rebut emas SEA Games Thailand 2025 karena fondasi solid yang dibangun sejak 2022. “Kami punya pemain muda yang lapar dan berpengalaman,” katanya usai latihan. Targetnya jelas: ulangi kejayaan Hanoi 2021, di mana Indonesia kalahkan Filipina 95-80 di final—medali emas pertama sejak 1991. Di Kamboja 2023, tim finis keempat setelah kalah semifinal lawan Filipina, tapi Singleton lihat kemajuan: Dio Saputra rata-rata 18 poin, Grahita 15 poin, dan pertahanan catatkan steal 12 per laga.
Alasan utama: skuad matang. Pemain inti seperti Saputra (24 tahun, eks Prawira Bandung), Grahita (23 tahun, bintang IBL), dan Agus Salim (25 tahun) sudah main 50+ laga internasional. Latihan intens sejak Agustus—enam sesi seminggu di GMSB—fokus simulasi pertandingan, shooting drill, dan conditioning. Singleton tambah, “Filipina dan Thailand kuat, tapi kami punya kecepatan dan chemistry lebih baik.” Dukungan federasi: PP Perbasi beri beasiswa dan akses gym NBA-style, plus kolab dengan IBL untuk rotasi pemain. Prediksi Singleton: emas realistis karena head-to-head positif—Indonesia menang enam dari 10 laga terakhir lawan Thailand. Ini bukan mimpi; ini rencana, dengan target kualifikasi FIBA sebagai stepping stone.
Tantangan Apa Saja yang Akan Dihadapi Timnas Indonesia Selama SEA GAMES
Meski optimis, Singleton sadar tantangan besar menanti di Thailand. Pertama, rivalitas Filipina: Gilas Pilipinas, juara bertahan, punya depth dengan pemain NBA seperti Justin Brownlee—mereka kalahkan Indonesia di final Kamboja 2023 dengan 80-70. Kedua, Thailand sebagai tuan rumah: atmosfer panas di Bangkok bisa beri energi ekstra, plus skuad mereka tambah pemain naturalisasi seperti John Mooney. Ketiga, cedera dan kelelahan: musim IBL 2025/26 mulai Oktober, berpotensi bentur jadwal SEA Games Desember—seperti Saputra yang absen dua laga Kamboja karena overplay.
Keempat, konsistensi shooting: timnas cuma 35 persen dari tiga poin di 2023, lemah lawan zone defense Asia. Singleton rencanakan scrimmage lawan klub Australia untuk simulasi, tapi logistik dan biaya jadi hambatan. Terakhir, tekanan medali: sebagai tuan rumah Hanoi sukses, tapi gagal Kamboja bikin ekspektasi tinggi—fans dan media bisa tambah beban mental. Singleton bilang, “Kami harus fokus proses, bukan hasil”—tapi tantangan ini butuh mental baja untuk capai emas.
Kesimpulan: David Singleton Yakin Indonesia Raih Emas di SEA Games
Keyakinan David Singleton bahwa Indonesia rebut emas SEA Games Thailand 2025 adalah panggilan semangat bagi timnas basket putra. Dari pelatih berpengalaman ke arsitek skuad muda, Singleton lihat potensi emas lewat chemistry dan latihan intens—ulangi Hanoi, lupakan Kamboja. Tantangan Filipina, Thailand, cedera, dan tekanan besar ada, tapi dengan strategi pressing dan development, Garuda siap terbang tinggi. Bagi penggemar, ini janji kebangkitan—SEA Games Desember nanti, emas bukan mimpi lagi. Timnas, gaspol; Indonesia, dukung habis-habisan.