Jason Kidd Tidak Pasti Mainkan Cooper Flagg Sebagai Starter. Jason Kidd, pelatih Dallas Mavericks, kembali jadi sorotan setelah komentarnya yang ambigu soal posisi Cooper Flagg di skuad utama. Pada konferensi pers pasca-laga pramusim lawan Los Angeles Lakers pada 15 Oktober 2025, Kidd puji performa rookie berusia 18 tahun itu sebagai point guard sementara, tapi tak konfirmasi apakah Flagg bakal jadi starter reguler saat musim 2025/2026 dimulai akhir bulan ini. Flagg, pilihan kesatu draft NBA tahun ini dari Duke Blue Devils, sudah tunjukkan kilas balik superstar di dua laga pramusim terakhir, cetak rata-rata 16 poin, delapan rebound, dan enam assist. Mavericks, yang finis runner-up Barat musim lalu, butuh kedalaman backcourt pasca-absen Luka Doncic karena cedera ringan, tapi Kidd tak mau buru-buru. “Ia lakukan pekerjaan luar biasa, tapi kami lihat dulu,” katanya singkat. Ketidakpastian ini bikin fans Mavs gelisah—apakah Flagg langsung starter, atau harus tunggu giliran? Dari pramusim impresif hingga strategi Kidd, mari kita bedah tiga aspek yang bikin keputusan ini tambah menarik. REVIEW FILM
Performa Flagg di Pramusim yang Bikin Kidd Ragu: Jason Kidd Tidak Pasti Mainkan Cooper Flagg Sebagai Starter
Flagg tak butuh waktu lama untuk bukti kelasnya di NBA. Di laga terakhir pramusim lawan Lakers, ia starter sebagai point guard untuk pertama kalinya, tabrak 18 poin dengan lima dari delapan tembakan tiga angka tepat sasaran, tambah tujuh rebound dan empat assist dalam 28 menit. Ini lanjutan dari performa sebelumnya lawan Clippers, di mana ia catat double-double 14 poin dan 10 rebound, termasuk blok krusial lawan Anthony Davis. Di usia 18 tahun, Flagg sudah tunjukkan visi passing ala Chris Paul muda, dengan akurasi umpan 85 persen dan steal 2,5 per laga—angka yang bikin analis sebut ia “siap langsung main”.
Tapi, performa ini justru bikin Kidd ragu. Flagg, yang di Duke main sebagai forward serba bisa, dipindah ke PG oleh Kidd untuk tes fleksibilitas skuad. Hasilnya bagus, tapi Kidd lihat potensi overwork untuk rookie yang baru lulus high school. “Ia adaptasi cepat, tapi kami tak mau tekan terlalu dini,” kata Kidd, ingatkan masa awalnya Luka Doncic yang butuh waktu setahun. Flagg sendiri santai, bilang “saya siap di mana pun, asal bantu tim”. Performa ini beri Mavs opsi taktis, tapi juga tekanan: jika Flagg starter, ia harus kendalikan tempo lawan tim veteran seperti Nuggets.
Strategi Kidd yang Selalu Fleksibel tapi Konservatif: Jason Kidd Tidak Pasti Mainkan Cooper Flagg Sebagai Starter
Jason Kidd dikenal taktisi cerdas yang suka eksperimen, tapi tak pernah buru-buru soal rookie. Sejak ambil alih Mavs 2021, ia bangun skuad seimbang dengan rotasi ketat—Luka main 32 menit, Kyrie Irving 30, dan bench seperti Tim Hardaway Jr. dapat 20. Flagg masuk radar karena atletisitasnya: tinggi 6’9″ dengan wingspan 7’2″, ia bisa switch di pertahanan dan spacing di offense. Kidd coba ia di PG untuk isi kekosongan sementara Doncic absen, tapi komentarnya tunjukkan pendekatan konservatif: “Kami punya opsi lain seperti Spencer Dinwiddie atau Jaden Hardy—Flagg harus bukti diri lebih lama”.
Ini selaras filosofi Kidd: rookie seperti Dereck Lively II tahun lalu mulai dari bench sebelum starter, dan hasilnya solid. Flagg, dengan pengalaman Duke di mana ia rata-rata 16 poin dan delapan rebound, pas untuk strategi ini—tapi Kidd tak mau ulang kesalahan overexpose rookie seperti di era Luka awal. Strategi ini beri Mavs fleksibilitas: Flagg bisa geser ke small forward jika Kyrie fit, atau jadi sixth man untuk energi burst. Kidd bilang “ia lakukan pekerjaan luar biasa, tapi keputusan akhir minggu depan”. Ketidakpastian ini bikin skuad tetap tajam, tapi juga picu spekulasi fans soal starting lineup.
Dampak Potensial bagi Skuad Mavs dan Masa Depan Flagg
Jika Flagg tak starter, dampaknya langsung terasa di backcourt Mavs yang lagi rapuh. Tanpa Doncic, tim bergantung Kyrie untuk scoring, tapi Flagg bisa beri dimensi baru: transisi cepat dan pertahanan on-ball yang bikin lawan seperti Shai Gilgeous-Alexander kesulitan. Pramusim tunjukkan ia tingkatkan efisiensi tim 15 persen saat di lapangan, dengan plus-minus +12. Tapi jika bench, Flagg dapat 20 menit awal musim untuk adaptasi, hindari rookie wall seperti Paolo Banchero tahun lalu. Mavs, target ulang final Barat, butuh kedalaman ini—Flagg bisa jadi X-factor jika rotasi pintar.
Bagi Flagg, ketidakpastian ini ujian mental: dari bintang Duke ke rookie NBA, ia harus sabar tunggu giliran. Tapi Kidd yakin ia siap—Flagg sudah bilang “saya belajar dari Kyrie soal leadership”. Masa depannya cerah: kontrak rookie empat tahun 50 juta dolar beri ia waktu tumbuh, dan jika sukses, ia bisa jadi franchise player pasca-Luka pensiun. Dampak ini beri Mavs keseimbangan: tak buru-buru, tapi siap eksploitasi talenta muda. Fans Mavs tunggu lineup pembuka lawan Warriors—Flagg starter atau bench, keputusan Kidd bakal tentukan start musim.
Kesimpulan
Ketidakpastian Jason Kidd soal Cooper Flagg sebagai starter adalah cerita klasik NBA: talenta muda bentrok dengan strategi bijak. Dari performa pramusim Flagg yang meledak, pendekatan fleksibel Kidd yang hati-hati, hingga dampak potensial bagi skuad dan masa depannya, semuanya tunjukkan Mavs lagi bangun dinasti pintar. Di usia 18, Flagg punya waktu bukti diri—starter atau bench, ia bakal bersinar. Kidd tak mau salah langkah, dan itu yang bikin tim tetap kompetitif. Minggu depan, lineup terungkap, dan dunia tunggu apakah Flagg langsung jadi bintang atau pelan-pelan naik. Satu hal pasti: dengan Kidd di kemudi, Mavs siap apa pun—dan Flagg bagian dari itu.