Kai Jones Tinggalkan NBA & Bergabung ke Eropa. Kabar mengejutkan datang dari dunia basket ketika Kai Jones, mantan pemain NBA, memutuskan untuk meninggalkan liga basket paling bergengsi di dunia dan bergabung dengan Anadolu Efes di Turki pada 15 September 2025. Setelah empat musim di NBA dengan perjalanan yang penuh lika-liku, pemain berusia 24 tahun ini memilih untuk melanjutkan kariernya di EuroLeague. Keputusan ini memicu diskusi di kalangan penggemar tentang masa depan Jones dan apa yang mendorongnya mengambil langkah besar ini. Artikel ini akan mengulas profil Jones, alasan di balik kepergiannya dari NBA, dan motivasinya bermain di Eropa. BERITA BASKET
Mengenal Profil Pemain Basket Kai Jones
Kai Martinez Jones, lahir pada 19 Januari 2001 di Nassau, Bahama, adalah power forward/center dengan tinggi 6 kaki 11 inci yang dikenal karena atletisitas dan potensi defensifnya. Jones memulai perjalanan basketnya relatif terlambat, baru bermain secara terorganisir pada usia 15 tahun setelah mengalami lonjakan pertumbuhan. Ia menimba ilmu di Brewster Academy dan kemudian bermain dua musim untuk Texas Longhorns di NCAA, di mana ia meraih penghargaan Big 12 Sixth Man of the Year pada 2021.
Jones direkrut sebagai pick ke-19 oleh New York Knicks pada NBA Draft 2021, namun langsung ditukar ke Charlotte Hornets. Selama dua musim di Hornets, ia hanya bermain dalam 67 pertandingan dengan rata-rata 2,7 poin dan 2 rebound. Setelah dilepas Hornets pada Oktober 2023 karena perilaku kontroversial di media sosial, Jones sempat bergabung dengan Philadelphia 76ers, Los Angeles Clippers, dan Dallas Mavericks, dengan penampilan terbaiknya di Mavericks, mencatatkan 11,4 poin dan 6,6 rebound dalam 12 laga pada musim 2024/2025. Meski demikian, kontraknya tidak diperpanjang, membawanya ke keputusan besar untuk pindah ke Eropa.
Apa Alasan Dia Ingin Meninggalkan NBA
Keputusan Kai Jones meninggalkan NBA tidak lepas dari tantangan yang ia hadapi selama empat musim di liga tersebut. Pertama, minimnya waktu bermain menjadi hambatan utama. Di Hornets, Jones sering terjebak di bangku cadangan atau bermain di G League, membuatnya sulit menunjukkan potensi penuhnya. Meski ia menunjukkan kilasan bakat di Mavericks, seperti mencetak 21 poin dalam debutnya melawan Sacramento Kings pada Maret 2025, kurangnya stabilitas kontrak membuatnya sulit mendapatkan tempat tetap di NBA.
Kedua, kontroversi di media sosial pada 2023, termasuk kritik terhadap rekan setim dan pernyataan aneh, merusak reputasinya. Insiden ini membuat Hornets memutuskan untuk tidak melibatkannya di training camp, yang berujung pada pemutusan kontrak. Ketiga, persaingan ketat di NBA, terutama untuk posisi big man, membuat Jones kalah bersaing dengan pemain yang lebih mapan. Dengan kontraknya yang berakhir pada 2025 dan minimnya tawaran dari tim NBA, Jones melihat Eropa sebagai peluang untuk memulai kembali kariernya.
Apa yang Membuatnya Ingin Bermain di Liga Eropa
Kepindahan Jones ke Anadolu Efes di Basketbol Süper Ligi (BSL) dan EuroLeague menawarkan peluang baru untuk membuktikan diri. Pertama, EuroLeague memberikan platform yang kompetitif dengan gaya permainan yang lebih taktis dan fisik, cocok dengan kemampuan atletis Jones. Efes, salah satu klub papan atas Eropa, membutuhkan pengganti sementara untuk center Vincent Poirier yang cedera, dan Jones dianggap sebagai pemain dengan potensi untuk mengisi peran tersebut. Kontraknya dengan Efes juga dilengkapi klausul keluar pada Januari 2026, memberinya peluang untuk kembali ke NBA jika performanya menonjol.
Kedua, Jones tertarik pada kesempatan untuk mendapatkan menit bermain yang lebih konsisten. Di EuroLeague, ia bisa memamerkan kemampuan defensif dan atletisitasnya, yang sempat terlihat saat ia mencatatkan tiga blok dalam laga G League bersama San Diego Clippers. Terakhir, lingkungan baru di Turki memberikan Jones kesempatan untuk fokus pada perkembangan pribadi dan profesional, jauh dari tekanan media NBA dan sorotan atas kontroversi masa lalunya.
Kesimpulan: Kai Jones Tinggalkan NBA & Bergabung ke Eropa
Kepindahan Kai Jones ke Anadolu Efes di EuroLeague menandai babak baru dalam kariernya setelah perjuangan di NBA. Meski memiliki bakat besar, tantangan seperti minimnya waktu bermain dan kontroversi media sosial menghambatnya di liga Amerika. Dengan bergabung ke Eropa, Jones mendapatkan kesempatan untuk memulai kembali, memanfaatkan atletisitasnya di panggung kompetitif EuroLeague. Jika ia mampu menunjukkan konsistensi dan kedewasaan, Jones berpotensi kembali ke NBA dengan reputasi yang lebih kuat. Langkah ini bukan akhir dari perjalanan Jones, melainkan peluang untuk membuktikan bahwa ia masih punya banyak hal untuk ditawarkan di dunia basket.