luka-garza-ternyata-berasal-dari-keluarga-basket

Luka Garza Ternyata Berasal dari Keluarga Basket

Luka Garza Ternyata Berasal dari Keluarga Basket. Luka Garza, center Minnesota yang sedang on fire musim ini, ternyata bukan satu-satunya anggota keluarga yang jatuh cinta pada bola basket. Di balik rata-rata 19,8 poin dan 10,2 rebound dalam 12 laga terakhirnya, ada garis keturunan basket yang panjang dan jarang disorot. Ayahnya, Fran Garza, pernah jadi pemain profesional di Eropa, sementara kakek dari pihak ibu, James Trimble, adalah legenda hidup di Bosnia yang sampai sekarang masih pegang rekor poin terbanyak sepanjang masa liga Bosnia-Herzegovina. Cerita keluarga ini baru ramai dibicarakan setelah Garza sendiri mulai dominan di NBA, dan ternyata basket sudah mengalir di darahnya sejak lahir. INFO TOGEL

Ayah dan Kakek: Dua Generasi Sebelum Luka: Luka Garza Ternyata Berasal dari Keluarga Basket

Fran Garza, ayah Luka, adalah guard 6 kaki 6 inci yang bermain di Spanyol, Italia, dan Turki selama lebih dari satu dekade. Ia bertemu ibu Luka, Šejla Muftić, saat masih aktif di Bosnia pada akhir 1990-an. Šejla sendiri anak dari James Trimble, pria Amerika yang pindah ke Sarajevo tahun 1970-an dan jadi fenomena lokal. Trimble, yang bermain untuk Bosna Sarajevo, mencetak lebih dari 10.000 poin dalam kariernya dan memenangkan tiga gelar liga Yugoslavia. Ia sampai dijuluki “Amerikanac” dan masih dihormati sebagai salah satu import terbaik yang pernah ada di Eropa Timur. Luka kecil sering menyaksikan video-video lama kakeknya dan bahkan punya jersey Bosna Sarajevo nomor 11 yang dipakai Trimble.

Pengaruh Keluarga pada Perkembangan Luka: Luka Garza Ternyata Berasal dari Keluarga Basket

Luka lahir di Washington D.C. tahun 1998, tapi besar di Boston karena ayahnya jadi asisten pelatih di universitas lokal. Rumah mereka penuh bola basket: Fran sering latihan satu lawan satu dengan Luka sejak TK, sementara kakek Trimble kirim video analisis dari Bosnia setiap musim panas. Luka bilang ia belajar post move pertama kali dari kakeknya lewat rekaman VHS, terutama hook shot khas Trimble yang kini jadi senjata andalan Garza di paint. Bahkan nama “Luka” dipilih karena Šejla ingin anaknya punya nama Slavia yang mudah diucapkan di Bosnia saat mereka sering pulang kampung. Garza mengaku, setiap kali ia pakai skyhook atau baby hook, ia selalu ingat kakeknya yang masih rutin telepon setelah setiap laga NBA.

Bukti Nyata di Lapangan Musim Ini

Musim 2025-26 jadi pembuktian bahwa DNA basket itu nyata. Setelah dua tahun bolak-balik G League, Garza akhirnya dapat menit reguler karena cedera Karl-Anthony Towns. Ia langsung balas kepercayaan dengan 11 double-double dalam 15 laga, termasuk 31 poin dan 16 rebound lawan Clippers dua pekan lalu. Gerakan kaki di post, soft touch, dan kemampuan membaca pick-and-roll sangat mirip gaya Eropa klasik yang dulu dimainkan ayah dan kakeknya. Pelatih Chris Finch bahkan bilang, “Luka main seperti orang yang dibesarkan di gym Eropa, bukan cuma gym AAU Amerika.” Fans Minnesota kini sering teriak “Djed!” (artinya kakek dalam bahasa Bosnia) setiap Garza cetak hook shot.

Kesimpulan

Luka Garza bukan muncul dari nol; ia produk dari tiga generasi yang hidup dan bernapas bola basket di dua benua berbeda. Dari kakek legendaris di Sarajevo, ayah profesional di Eropa, hingga dirinya yang kini jadi harapan baru di Minnesota, cerita Garza adalah pengingat bahwa bakat sering kali diturunkan lewat darah dan cinta yang sama terhadap permainan. Musim ini, setiap kali ia dominan di paint, ada dua sosok lain yang ikut tersenyum: satu di Bosnia, satu pasti melihat dari atas. Basket memang keluarga besar, dan keluarga Garza adalah salah satu buktinya.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *