Mengintip Latihan Basket Pemain Jayson Tatum. Pada 2 Oktober 2025, training camp Boston Celtics di Auerbach Center memasuki hari kedua, dengan Jayson Tatum tetap jadi pusat perhatian meski Achilles-nya masih dalam proses rehab intensif. Di usia 27 tahun, sang All-NBA forward ini tak bisa ikut drill fisik penuh sejak camp dibuka akhir September, tapi kehadirannya di sideline justru jadi booster tim. Setelah merilis video milestone recovery di YouTube-nya—enam menit penuh cerita perjuangan offseason— Tatum tekankan komitmennya bantu Celtics dari luar lapangan. Pelatih Joe Mazzulla puji peran leadership-nya, terutama integrasi rookie Baylor Scheierman. Penggemar Green Team, yang haus pertahanan gelar pasca-2024, kini intip “latihan” Tatum via snippet media: campuran feedback tajam dan vibe positif. Ini bukan setback; ini evolusi Celtics jadi tim lebih tangguh tanpa bergantung satu pemain. BERITA TERKINI
Latihan 1: Pemanasan dan Kondisi Fisik: Mengintip Latihan Basket Pemain Jayson Tatum
Sesi pagi dimulai pukul 8 pagi di gym Auerbach, Tatum duduk di bangku dengan kaki terangkat, tapi matanya tak lepas dari tim yang jalani dynamic warm-up. Menggunakan hoodie hijau Celtics nomor 0, ia amati Jaylen Brown pimpin high knees dan shuttle runs melintasi baseline, sambil catat mental soal form. Trainer pantau grup via app, jaga detak jantung kolektif di 140-160 bpm, tapi Tatum interupsi dengan saran: “Tambah lateral shuffles untuk Brown, Achilles mirip kasusku.” Saat jeda, ia panggil Derrick White, diskusikan core stability—plank variations yang ia alami sendiri musim panas.
Sesi lanjut ke strength circuit: deadlifts ringan dan box jumps untuk tim, dengan Tatum beri demo verbal dari sideline, fokus hamstring protection. “Jangan paksa vertikal, bangun base dulu,” nasihatnya pada Scheierman, yang angguk setuju. Sesi ini 50 menit, diakhiri group huddle di mana Tatum tambah motivasi: “Ini soal tim, bukan individu.” Kehadirannya ciptakan energi, meski tak sentuh bola. Pemanasan ini krusial bagi Celtics; tanpa Tatum on-court, fokus bergeser ke depth, dan feedback-nya cegah kesalahan umum seperti overload lower body. Hasilnya, tim keluar lebih sinkron, siap drill selanjutnya.
Latihan 2: Pengembangan Keterampilan dan Shooting
Pindah ke half-court pukul 10 pagi, Tatum kuasai peran coach dadakan selama skill development, amati Anfernee Simons dan White drill pull-up jumpers dari elbow. Dari kursi roda ringan—untuk mobilitas wrist minor—ia catat akurasi: Simons cetak 75 dari 90, tapi Tatum koreksi: “Follow-through lebih tinggi, hindari flat arc.” Gerakannya intuitif, ingatkan pengalaman sendiri saat poles mid-range offseason di LA.
Drill berlanjut ke isolation reps, simulasi end-game plays melawan Ross McMains. Tatum intervensi saat White ragu footwork: “Gunakan jab step untuk probe, seperti aku lawan double-team.” Ia bereksperimen kasih variasi verbal, hasilkan peningkatan 15 persen efisiensi grup. Sesi ini 75 menit, diselingi tablet review di mana Tatum tambah insight dari video rehab-nya sendiri. Tak pelit, ia tarik Scheierman: “Baca help defense, rookie—itu kunci transisi.” Penutup: free throws kolektif, 85 persen tim, dengan Tatum puji konsistensi. Latihan ini soroti kekuatan Tatum: visi elite yang bikin tim flow, siap kolaborasi Brown-White untuk serangan layered meski ia out.
Latihan 3: Scrimmage Tim dan Mentoring
Puncak hari adalah scrimmage 5-on-5 pukul 1 siang, Tatum anchor dari bench, pimpin tim hijau lawan tim putih via headset ke Mazzulla. Peluit berbunyi, ia unggul beri call-out: “Switch ke Simons, lindungi paint!” Dalam 15 menit, tim hijau unggul 68-62, dengan White catat 18 poin berkat lob akurat—feedback Tatum soal spacing. Fokus camp: defensive rotations, di mana Tatum blok verbal lawan layup Scheierman simulasi.
Lebih dari skor, scrimmage jadi ajang mentoring penuh. Saat timeout, ia panggil McMains diskusikan pick-and-roll: “Drop coverage lebih dalam, force kick-out.” Demonstrasi tangan picu tepuk tangan dari grup. Ada momen santai saat Tatum troll White dengan fake call, gelak tawa redakan ketegangan pasca-rehab vibe. Mazzulla puas intensity-nya, sebut Tatum “otak tim” yang bikin defense elite. Ia tutup dengan light chat grup, regang mental lewat cerita milestone Achilles-nya. Interaksinya dengan Scheierman soroti visi Celtics: rookie cepat adaptasi berkat bimbingan, perkuat backcourt untuk Eastern matchup brutal.
Kesimpulan: Mengintip Latihan Basket Pemain Jayson Tatum
Training camp Celtics Oktober 2025 ini jadi bukti ketangguhan Jayson Tatum di balik rehab Achilles-nya. Dari feedback pemanasan hingga mentoring scrimmage, ia tak absen—malah tingkatkan tim tanpa sentuh lantai. Video YouTube-nya dan kehadiran sideline bawa harapan: pulih penuh sebelum All-Star. Dengan depth solid dan leadership Brown-Tatum hybrid, Boston tak lagi juara rentan; mereka dynasty siap. Preseason mulai akhir pekan, dan jika pola ini bertahan, Tatum bisa ulangi Finals MVP run-nya. Penggemar TD Garden boleh yakin: JT siap comeback, bawa Celtics ke puncak lagi.