Pacific Caesar Tetap Pertahankan AJ Bramah. Pada 2 Desember 2025, Pacific Caesar Surabaya resmi mengumumkan perpanjangan kontrak Adonnecy Joshua Bramah, atau lebih dikenal sebagai AJ Bramah, untuk musim Indonesia Basketball League (IBL) 2026. Pemain asal Amerika Serikat berusia 25 tahun ini, yang bergabung sebagai pengganti pada Februari lalu, menjadi pilar utama tim di tengah musim yang menantang. Dengan tinggi 201 cm dan gaya bermain energik, Bramah catat rata-rata 27,2 poin, 14,9 rebound, 5,5 assist, dan 1,3 steal per laga di 21 pertandingan reguler. Pengumuman ini datang setelah tim finis peringkat kesembilan dengan rekor 11-15, tapi Bramah beri harapan baru. Manajemen klub sebut ia “senjata utama” untuk naik papan atas, terutama setelah ia juara IBL Dunk Contest di All-Star 2025. Di tengah persiapan pra-musim yang dimulai Desember, keputusan ini jadi langkah strategis bagi Pacific yang ingin bangkit dari runner-up playoff yang gagal. INFO SLOT
Performa Impresif: Pilar di Musim Sulit: Pacific Caesar Tetap Pertahankan AJ Bramah
Bramah debutnya langsung meledak, gantikan Alioune Tew yang dipecat karena kontribusi minim—hanya 8,2 poin dan 10 rebound rata-rata. Di laga perdananya lawan Satria Muda, ia cetak 31 poin dan 17 rebound, meski tim kalah 85-94. Sepanjang musim, ia posisikan diri sebagai top scorer kedua liga, dengan efisiensi tembakan 55 persen di area paint. Kontribusinya tak terbatas serangan; ia kuasai rebound ofensif 6,2 per laga, bantu Pacific ciptakan second-chance points yang jadi andalan di kemenangan akhir musim lawan Kesatria Bengawan Solo 110-104.
Di playoff, meski tersingkir semifinal, Bramah tetap solid: 12,6 poin dan 9 rebound dari lima laga. Pelatih Dhimaz Aniz Setiaputra puji atletisitasnya: “AJ tak cuma scorer, tapi motor transisi yang bikin tim hidup.” Rata-rata 5,5 assist-nya tunjukkan visi permainan, beda dari import sebelumnya yang egois. Ini alasan utama pertahankan ia—Pacific butuh konsistensi di posisi power forward yang kekurangan opsi lokal tangguh.
Alasan Strategis: Kontinuitas dan Popularitas: Pacific Caesar Tetap Pertahankan AJ Bramah
Manajemen Pacific, dipimpin Irsan Pribadi Susanto, putuskan perpanjang Bramah karena kontinuitas skuad. “Kami sudah punya chemistry dengan AJ dan Franky Johnson; perpanjangan ini stabilkan tim,” kata Irsan. Musim lalu, Pacific kalah delapan laga karena turnover tinggi 15 per laga—Bramah kurangi itu dengan 1,3 steal rata-rata. Selain itu, popularitasnya naik setelah juara Dunk Contest di Britama Arena 3 Mei 2025, di mana dunk energiknya viral dan tarik fans baru ke GOR Pacific.
Keputusan ini juga hindari risiko rekrut import baru di tengah aturan IBL yang ketat soal visa dan adaptasi. Bramah, yang sempat incar liga Jepang pasca-musim, pilih stay karena “rasa nyaman di Surabaya.” Kontrak satu tahun dengan opsi tambahan ini hemat biaya, tapi beri fleksibilitas. Pacific incar top enam 2026, dan Bramah jadi kunci—ia sudah duet apik dengan Miguel Miranda (21 poin rata-rata) dan Franky Johnson (29 poin di laga akhir).
Dampak untuk Tim: Harapan Naik Papan Atas
Pertahankan Bramah beri dampak langsung pada target Pacific. Tim yang finis kesembilan musim lalu kekurangan kedalaman frontcourt; Bramah isi itu dengan blok 1,5 per laga dan paint protection kuat. Di laga tandang, ia bantu win rate naik 40 persen berkat rebound defensif. Pelatih rencanakan sistem pressing intens ala Eropa, di mana Bramah cocok sebagai anchor—mirip perannya di FIBA Europe Cup 2024-25 dengan Fribourg, di mana ia rata 7,3 poin dan 3,7 assist.
Fans Surabaya antusias; kemenangan terakhir musim lalu yang didedikasikan Bramah untuk mereka tingkatkan loyalitas. Ini juga angkat profil Pacific di kompetisi Asia, terutama dengan IBL All-Star yang sukses. Tapi tantangan ada: Bramah harus adaptasi jadwal padat 26 laga reguler, plus potensi cedera pergelangan kaki dari masa lalu di Gifu Swoops Jepang.
Kesimpulan
Pacific Caesar Surabaya pertahankan AJ Bramah jadi langkah cerdas untuk musim IBL 2026, andalkan performa impresif 27,2 poin dan 14,9 rebound-nya sebagai pilar utama. Dari alasan strategis kontinuitas hingga dampak harapan naik papan atas, ia bukan sekadar import—tapi ikon baru tim. Hingga akhir 2025, dengan pra-musim dimulai, Surabaya siap sambut era Bramah yang lebih kuat. Pacific punya senjata, dan cerita ini janji kembalinya ke playoff. GOR Pacific bakal ramai lagi, fans tunggu ledakan dunk juara.

