tiago-splitter-dipilih-sebagai-pelatih-pengganti-blazers

Tiago Splitter Dipilih Sebagai Pelatih Pengganti Blazers

Tiago Splitter Dipilih Sebagai Pelatih Pengganti Blazers. Portland Trail Blazers resmi tunjuk Tiago Splitter sebagai pelatih kepala sementara pada Kamis, 23 Oktober 2025, menggantikan Chauncey Billups yang ditangkap terkait dugaan keterlibatan dalam permainan poker curang. Pengumuman ini datang di tengah gejolak tim yang finis peringkat 13 Wilayah Barat musim lalu, tapi langsung diikuti kemenangan meyakinkan 139-119 atas Golden State Warriors di laga pembuka musim 2025/26. Splitter, asisten pelatih berusia 40 tahun asal Brasil, langsung ambil alih di Chase Center, bawa energi segar ke skuad muda Blazers yang haus perubahan. “Ini tanggung jawab besar, tapi saya siap bantu tim maju; fokus kami sekarang basket murni,” katanya usai laga. Dengan Billups dan Terry Rozier diberi cuti tak terbatas oleh NBA, Splitter wakili jembatan sementara—mantan juara NBA 2014 ini punya pengalaman asisten di Nets dan Spurs, siap uji visi taktikalnya di level kepala. INFO CASINO

Latar Belakang Pengangkatan Splitter: Tiago Splitter Dipilih Sebagai Pelatih Pengganti Blazers

Pengangkatan Tiago Splitter jadi interim coach lahir dari krisis mendadak pasca-penangkapan Billups pada 22 Oktober 2025. Investigasi FBI soroti dugaan Billups libatkan rigged poker games di Las Vegas, melibatkan atlet NBA dan selebriti, yang picu cuti darurat dari liga. Blazers, yang sudah kesulitan musim lalu dengan rekor 21-61, tak punya pilihan lain selain promosi asisten. Splitter, yang gabung Portland sejak 2024 sebagai asisten defense, langsung jadi pilihan utama karena rekam jejaknya: sebagai pemain, ia juara Spurs 2014 dengan peran kunci di frontcourt, rata 8 poin 6 rebound di playoff.

Splitter bukan nama baru di NBA; lahir di Porto Alegre, Brasil, ia draft 28th overall 2007 oleh Spurs, debut 2009 setelah karir Eropa. Sebagai asisten, ia bantu Nets capai semifinal Timur 2021, fokus tingkatkan switching defense yang bikin tim lebih tangguh lawan drive. Di Portland, ia sudah poles pemain muda seperti Scoot Henderson dan Shaedon Sharpe, yang musim lalu rata 15 poin gabungan. Pengangkatan ini selaras kebijakan NBA: liga beri dukung transisi, tapi tuntut investigasi selesai dalam 30 hari. Manajemen Blazers, di bawah Joe Cronin, puji Splitter sebagai “pemimpin alami,” tapi tegas ini sementara—target cari coach permanen akhir November. Di tengah skuad yang bergantung Anfernee Simons dan Jerami Grant, Splitter harus stabilkan moral tim yang terguncang berita Billups.

Debut Gemilang Splitter dan Performa Tim: Tiago Splitter Dipilih Sebagai Pelatih Pengganti Blazers

Debut Tiago Splitter sebagai interim coach langsung manis: Blazers hancurkan Warriors 139-119 di laga pembuka, dengan penguasaan bola 58 persen dan tembakan tiga poin 15 dari 30 usaha. Skuad Portland ledak di kuarter ketiga dengan run 28-12, dipimpin Simons yang cetak 32 poin dan Sharpe 22 poin dari bench. Splitter terapkan sistem up-tempo yang ia kembangkan di Nets, fokus transisi cepat yang hasilkan 25 fastbreak poin—terbanyak musim lalu. “Kami main bebas; Tiago beri kepercayaan penuh ke pemain muda,” kata Grant usai laga, soroti bagaimana Splitter rotasi skuad tanpa Grant main 40 menit seperti era Billups.

Performa tim di bawah Splitter tunjukkan perubahan cepat: defense switching lebih tajam, batasi Warriors ke 42 persen tembakan, meski Curry cetak 28 poin. Henderson, rookie yang kesulitan musim lalu, tambah 18 poin dengan 6 assist, bukti kepercayaan Splitter pada guard muda. Ini kontras dengan era Billups yang kaku, di mana Blazers kesulitan offense (rata 105 poin per laga). Splitter, dengan pengalaman internasional dari Brasil dan Spanyol, bawa elemen global: drill fisik ala Eropa yang tingkatkan stamina tim. Kemenangan ini angkat moral, tapi tantangan awal musim lawan Clippers dan Suns uji kestabilan. Splitter bilang, “Satu laga tak cukup; kami bangun identitas hari demi hari.”

Visi Splitter dan Prospek Blazers Musim Ini

Visi Tiago Splitter untuk Blazers fokus pembinaan muda dengan defense solid, selaras ambisi Cronin bangun kontender jangka panjang. Ia rencanakan sistem 5-out offense untuk maksimalkan spacing Sharpe dan Simons, campur pick-and-roll Henderson dengan screen Grant. “Kami tak cari shortcut; target playoff dulu, lalu bangun dari situ,” tegas Splitter, soroti rotasi 10 pemain untuk hindari kelelahan—strategi suksesnya di Nets. Dengan skuad yang rata usia 24 tahun, Splitter lihat potensi: Blazers punya aset draft pick tinggi untuk trade, tapi ia tekankan kesabaran.

Prospek musim 2025/26 cerah tapi realistis: target 35 kemenangan, naik dari 21 musim lalu, dengan fokus Wilayah Barat tengah. Cedera Billups tak ganggu investigasi, tapi NBA tuntut transparansi—jika bersih, ia bisa kembali, tapi Splitter siap ambil alih permanen. Implikasi luas: Blazers bisa jadi kejutan seperti Grizzlies 2022, tapi butuh konsistensi defense (musim lalu kebobolan 115 poin rata). Splitter, dengan gelar NBA sebagai pemain, paham tekanan: ia janji “main keras, main pintar.” Di Barat yang brutal, langkah ini beri Blazers napas baru—mungkin nanti Splitter tulis sejarah sebagai coach pertama Brasil di NBA.

Kesimpulan

Pengangkatan Tiago Splitter sebagai pelatih pengganti sementara Blazers pada 23 Oktober 2025 jadi titik balik di tengah krisis Billups. Dari latar pemecatan hingga debut gemilang, visi Splitter beri harapan skuad muda Portland. Prospek playoff realistis, dengan fokus pembinaan dan defense yang bisa angkat tim ke level kompetitif. Di NBA yang tak kenal ampun, Splitter wakili perubahan segar—bukan janji kosong, tapi aksi langsung. Saat musim lanjut, Blazers siap bukti: dengan interim ini, masa depan cerah tak lagi mimpi.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *